Samudera Pasai didirikan oleh
Nizamudin Al-Kamil pada tahun 1267. Nizamudin Al-Kamil adalah seorang laksamana
angkatan laut dari Mesir sewaktu dinasti Fatimiyah berkuasa. Ia ditugaskan
untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat pada tahun 1238 M. Setelah itu, ia
mendirikan Kerajaan Pasai untuk menguasai perdagangan Lada. Raja pertama Samudera Pasai adalah Marah Silu (Malik as-Saleh). Ia
meninggal lalu digantikan oleh putranya yang bernama Mailk ath-Thahir.
Letak
geografis kerajaan samudera pasai terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera
bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat Malaka).
Letak Kerajaan Samudera Pasai yang strategis, mendukung kreativitas mayarakat
untuk terjun langsung ke dunia maritim. Samudera pasai juga mempersiapkan
bandar - bandar yang digunakan untuk:
1.
Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya
2. Mengurus
masalah – masalah perkapalan
3. Mengumpulkan
barang – barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri
4. Menyimpan
barang – barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia
Kehidupan
sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan
– aturan dan hukum – hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat
persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab.
Karena persamaan inilah sehingga daerah Aceh mendapat julukan Daerah Serambi
Mekkah.
Kerajaan
Samudera Pasai berkembang sebagai penghasil karya tulis yang
baik. Beberapa orang berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama
Islam untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut
dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut Arab Jawi. Selain itu juga berkembang
ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Kehidupan
Kerajaan Samudera Pasai pada masa itu sangat makmur. Karena Samudra Pasai dapat
menerbitkan mata uang emas sendiri, hal ini menandakan bahwa kerajaan itu cukup
makmur (menurut ukuran masa itu). Mata uang emas Kerajaan Samudera Pasai ini
telah diperkenalkan pula oleh orang-orang kerajaan itu ke beberapa bandar
perdagangan di Nusantara, diantaranya ke bandar Malaka.
Jejak-jejak
Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
·
Deureuham atau Dirham
·
Cakra Donya (lonceng yang berupa mahkota
besi berbentuk stupa buatan Cina 1409 M)
·
Makam Sultan Malik Al-Saleh
·
Makam Sultan Muhammad Malik Al- Zahir
·
Makam Sultanah Nahrisyah
·
Makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nillah
·
Makam Naina Hasamuddin
·
Makam Perdana Menteri (Makam Teungku
Yacob)
·
Makam Teungku Peuet Ploh Peuet
·
Makam Said Syarif
·
Makam Teungku di Iboih
·
Makam Batee Balee
·
Makan Ratu Al-Aqla (Nur ilah)
·
Stempel Kerajaan
Kerajaan
Samudera Pasai
mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Malikul Thahir, sistem
pemerintahan Samudera Pasai sudah teratur baik, Samudera Pasai menjadi pusat
perdagangan internasional. Pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, China, dan
Eropa berdatangan ke Samudera Pasai. Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang
Pulau Jawa juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada.
Kemunduran
kerajaan Samudera Pasai disebabkan oleh beberapa faktor penyebab, yaitu:
1. Kerajaan
Majapahit berambisi menyatukan Nusantara,
2. Berdirinya
Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis,
3. Setelah
Sultan Malik at-Thahir meninggal, tidak ada yang menggantikan sehingga
penyebaran agama Islam diambil kerajaan Aceh.
Sumber
sejarah adanya kerajaan
Samudera Pasai yaitu berdasarkan berita
Marcopolo (th 1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri
kerajaan Islam di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga
dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja
pertama Samudra Pasai.
Silsilah Raja-raja Kerajaan Samudera Pasai
1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 ± 1345
4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (1346-1383)
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
7. Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
8. Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (1402-?)
9. Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (1455-1477)
11. Sultan Zain Al-‘Abidin, memerintah (1477- 1500)
12. Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (1501-1513)
13. Sultan Zain Al’Abidin, yang memerintah tahun (1513-1524)
1. Sultan Malikul Saleh (1267-1297 M)
2. Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)
3. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir (1326 ± 1345
4. Sultan Malik Az-Zahir (?- 1346)
5. Sultan Ahmad Malik Az-Zahir yang memerintah (1346-1383)
6. Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yang memerintah (1383-1405)
7. Sultanah Nahrasiyah, yang memerintah (1405-1412)
8. Sultan Sallah Ad-Din yang memerintah (1402-?)
9. Sultan yang kesembilan yaitu Abu Zaid Malik Az-Zahir (?-1455)
10. Sultan Mahmud Malik Az-Zahir, memerintah (1455-1477)
11. Sultan Zain Al-‘Abidin, memerintah (1477- 1500)
12. Sultan Abdullah Malik Az-Zahir, yang memerintah (1501-1513)
13. Sultan Zain Al’Abidin, yang memerintah tahun (1513-1524)
kurang lengkap :'(
BalasHapusNice Di Catet Anek ^_^
BalasHapusNice Di Catet Anek ^_^
BalasHapus